Nama : *NUR MUBIN*
NIM : *201920017*
Kelas : *19 Reguler B*
*Strategi Pemasaran Pendidikan*
Salah satu tujuan dari negara republik indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu setiap warga negara Indonesia tanpa memandang status sosial, ras, etnis dan agama, berhak untuk memperoleh dan mendapatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas. Dengan demikian pengadaan dan pelaksanaan pendidikan adalah sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara kepada seluruh warga negara melalui instansi pemerintah yang terkait didalam bidang pendidikan. Akan tetapi Karena terbatasnya sumber daya manusia dan anggaran dari pemerintah dalam pelaksanaan nya seiring dengan berjalannya waktu dan melihat akan pentingnya kebutuhan dalam mengisi pembangunan pelaksanaan pendidikan tidak sepenuhnya tergantung kepada pemerintah dan mulai dilaksanakan oleh pihak swasta sebagai pelaksana pengadaan pendidikan bagi masyarakat.
Berbeda dengan produk barang yang terlihat secara fisik, maka jasa pelayanan pedidikan tidak bisa disimpan. Jasa pelayanan pendidikan dibuat dan dikonsumsi secara bersama. Dampaknya adalah terjadi pada sistem pemasaran, terutaman pada sisi permintaan. Jika permintaan cenderung stabil maka akan memudahkan penyedia jasa pendidikan untuk melakukan persiapan, baik dari sarana dan prasarana maupun peralatan teknologi pendidikan lainnya. Tetapi, jika permintaan fluktuatif, lebih sulit bagi penyedia jasa pendidikan untuk melakukan straregi pemasaran. Jasa pendidikan tidak bisa dilihat dan dirasakan oleh konsumen secara langsung sebelum masyarakat atau konsumen membeli atau mendapatkan penyedia jasa pendidikan secara langsung. Konsumen juga tidak dapat memprediksi apa hasil yang akan diperoleh dengan mengonsumsi jasa pendidikan tersebut, kecuali setelah membelinya.
Maka tujuan utama dalam proses pemasaran layanan jasa pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan secara berkelanjutan, terpadu dan berkesinambungan. Upaya peningkatan mutu pendidikan yang dimaksudkan tidak bisa dilaksanakan secara sekaligus, akan tetapi output pemasaran yang dituju adalah berdasarkan peningkatan mutu pada setiap komponen dan pelaksanaan pendidikan. Penggunaan istilah pemasaran saat ini sudah sangat berkembang di semua sektor kegiatan usaha. Sehingga dalam hal ini pemasaran pendidikan dapat diartikan sebagai bagaimana memberikan kepuasan kepada masyarakat atau konsumen yang membeli sekaligus menikmati fasilitas, layanan dan kualitas pendidikan dengan memakai dasar pemikiran yang sederhana.
*Konsep Dasar Pemasaran Pendidikan*
Seiring dengan pentingnya kebutuhan akan pendidikan bagi masyarakat generasi muda pada saat ini persaingan dalam menyediakan kebutuhan dan layanan pendidikan tidak dapat terelakkan lagi dan semakin meningkat. Tentunya hal ini menjadikan persaingan yang semakin ketat diantara para pihak pihak yang terlibat secara langsung dalam dunia pendidikan. Sehingga peningkatan kualitas pelayanan melalui menjadi sangat penting bagi lembaga lembaga penyedia layanan pendidikan untuk memasarkan produk layanannya dalam dunia pendidikan. Ketika lembaga – lembaga yang menyediakan layanan pendidikan tersebut tidak mampu memasarkan dan memberikan pelayanan dalam meningkatkan kualitas layan pendidikan kepada masyarakat konsumen maka akan banyak lembaga pendidikan yang pasti akan ditinggalkan oleh pelanggannya. Sehingga mereka akan kehilangan pelanggan dan tidak mampu lagi bersaing sebagai lembaga atau organisasi yang menyediakan layanan pendiikan.
Pendidikan adalah sebuah proses yang dilakukan untuk melakukan perubahan pada pola pikir untuk meningkatkan pengetahuan, skill kemampuan, etika norma dan tata krama pada generasi muda atau generas berkembang yang menjadi harapan bangsa. Dalam hal ini lembaga pendidikan sebagai tempat penyedia layanan pendidikan adalah sekolah. Sekolah merupakan salah satu kelembagaan satuan penyedia layanan pendidikan. Ketika membicarakan sistem pendidikan tidak cukup hanya membahas sistem persekolahan, sehingga untuk membicarakan pemasaran pendidikan pun sesungguhnya tidak cukup hanya dengan membahas terbatas pada pemasaran persekolahan. Karena paradigma pendidikan yang begitu universal tidak hanya dipandang secara terbatas pada sistem persekolahan. Oleh karena itu, pendidikan yang dapat laku dipasarkan yang bisa diterima masyarakat konsumen atau pelanggan layanan pendidikan ialah pendidikan yang :
1. Ada produk sebagai hasil komuditas
2. Produknya memiliki standar, spesifikasi dan kemasan
3. Memiliki sasaran yang jelas
4. Memiliki jaringan dan media
5. Memiliki tenaga pemasaran.
*Penerapan Pemasaran Pendidikan*
Pemasaran pendidikan mempunyai 7 elemen pokok, yaitu :
1. Product
merupakan hal yang paling mendasar yang akan menjadi pertimbangan preferensi pilihan bagi customer, merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada customer yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
2. Price
merupakan elemen yang berjalan sejajar dengan mutu produk, dimana apabila mutu produk baik, maka calon siswa berani membayar lebih tinggi apabila dirasa dalam batas kejangkauan pelanggan pendidikan.
3. Place
adalah letak lokasi sekolah mempunyai peran yang sangat penting, karena lingkungan dimana jasa disampaikan merupakan bagian dari nilai dan manfaat jasa yang dipersepsikan cukup berperan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan.
4. Promotion
merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yaitu aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, atau mengingaatkan pasar sasaran atas lembaga dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang di tawarkan oleh lembaga tersebut.
5. People
ini menyangkut peran pemimpin dan civitas akademika dalam meningkatkan citra lembaga, dalam arti semakin berkualitas unsur pemimpin dan civitas akademika dalam melakukan pelayanan pendidikan maka akan meningkat jumlah pelanggan.
6. Physical evidence
merupakan sarana dan prasarana yang mendukung proses penyampaian jasa pendidikan sehingga akan membantu tercapainya janji lembaga kepada pelanggannya.
7. Process
ini adalah penyampaaian jasa pendidikan merupakan inti dari seluruh pendidikan, kualitas dari seluruh elemen yang menunjang proses pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
*Langkah-Langkah Strategis Pemasaran Pendidikan*
Di dalam pemasaran pendidikan terdapat beberapa langkah strategis, yaitu :
1. Identifikasi pasar, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kondisi dan ekspektasi pasar termasuk atribut-atribut pendidikan yang menjadi kepentingan konsumen pendidikan.
2. Segmentasi pasar dan positioning, yaitu membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan berdasarkan kebutuhan, karaktristik, atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda. Sedangkan positioning adalah karakteristik dan pembedaan produk yang nyata yang memudahkan konsumen untuk membedakan produk jasa antara satu lembaga dengan lembaga lainnya.
3. Diferensiasi produk, melakukan diferensiasi merupakan cara yang efektif dalam mencari perhatian pasar. Strategi ini adalah strategi yang memberikan penawaran yang berbeda dibandingkan penawaran yang diberikan oleh kompetitor.
4. Komunikasi pemasaran, yaitu publikasi prestasi oleh media independen, seperti berita dalam media massa.
5. Pelayanan sekolah, hal ini terlihat sebagai apa yang diharapka konsumen. Kesenjangan yang sering terjadi adalah adanya perbedaan persepsi kualitas dan atribut jasa pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap organisasi jasa, termasuk sekolah terdapat beberapa ciri organisasi jasa yang baik, yaitu memiliki :
a. Konsep strategis yang memiliki fokus pada konsumen.
b. Komitmen kualitas dari manajemen puncak.
c. Penetapan standar yang tinggi.
d. Sistem untuk memonitor kinerja jasa.
e. Sistem untuk memuaskan keluhan pelanggan.
f. Memuaskan karyawan sama engan pelanggan.
*Terdapat lima langkah dalam rangka mencapai ciri-ciri di atas, yaitu :*
1. Keandalan merupakan kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.
2. Responsif merupakan kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat.
3. Keyakinan merupakan pengetahuan dan kompetensi guru dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan.
4. Empati merupakan syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan.
5. Berujud merupakan penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil dan media komunikasi.
Jumat, 15 Mei 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar